You are now viewing English version of Mark Design. Do you want to view the Indonesian version?
24 December 2021
Graphic Design
Mengambil gambar tidak mudah, tetapi juga tidak. Meskipun mungkin tampak sepele untuk sekadar memotret, pada kenyataannya Anda perlu mengetahui beberapa pengetahuan minimal jika ingin menggunakan kamera. Salah satu dasarnya adalah memahami teknik pengambilan sudut atau angle. Angle adalah sudut pandang tertentu yang diterapkan saat kamera mengambil gambar subjek. Perhatikan posisi kamera saat membidik subjek. Jika objek yang sama diambil dari sudut yang berbeda, maka akan menghasilkan interpretasi yang berbeda. Itu semua tergantung pada pesan yang akan disampaikan fotografer. Ada beberapa jenis sudut pandang yang dapat digunakan:
Eye Level
Sudut pandang yang paling umum digunakan dan normal adalah sudut pandang mata telanjang atau sudut pandang normal. Dengan sudut ini, lensa kamera akan diorientasikan sejajar dengan ketinggian subjek yang difoto. Karena sudut pandang ini normal, gambar yang dihasilkan kurang lebih mirip dengan apa yang Anda lihat dengan mata telanjang. Teknik mata telanjang atau sudut normal ini biasa digunakan untuk memotret orang dengan segala aktivitas atau minat manusia. Kemudian wajah orang atau objek tersebut menjadi lebih terlihat. Ini termasuk senyum, kontak mata, dan kerutan. Hasil dari proses fotografi juga akan menciptakan karakteristik dari subjek yang difoto.
Low Angle
Low Angle adalah teknik pemotretan di mana posisi kamera lebih rendah dari subjek yang difoto. Atau tembak dari bawah ke atas. Dengan perspektif ini, objek akan menjadi elegan, tangguh, kuat, dominan dan mewah. Sudut pandang ini paling umum digunakan dalam fotografi landscap kota. Ini adalah jenis fotografi yang menangkap keindahan dari perspektif perkotaan serta suasana khusus. Misalnya gedung-gedung tinggi atau gedung pencakar langit, pepohonan dan sejenisnya. Selain subjek yang sudah tampak besar, sudut rendah juga biasa digunakan saat memotret subjek berukuran normal. Tujuannya adalah untuk meningkatkan penonton. Sudut rendah dengan komposisi yang tepat menciptakan ukuran objek yang tidak biasa. Terutama jika Anda menggunakan lensa sudut lebar 28mm atau 35mm. Jika Anda ingin memotret sesuatu pada sudut rendah, jangan takut untuk bereksperimen. Banyak fotografer rela berbaring di tanah untuk menghasilkan bidikan sudut rendah yang menakjubkan.
High Angle
Tidak seperti Low Angle, High Angle adalah teknik mendapatkan objek pada sudut yang lebih tinggi dari objek. Memotret subjek dari atas akan membuat komposisi menonjol dengan bebas dalam bingkai yang akan Anda potret. Teknik ini juga akan membuat objek tampak kecil. Dengan kesan rendah diri, lemah, tidak kompeten dan kesepian. Namun, penonton yang dihasilkan terlihat lebih fokus, sederhana, dan tidak luas. Efek sudut tinggi dapat menyampaikan karakteristik atau aktivitas subjek tanpa kehilangan latar belakang di sekitarnya. Dalam pandangan yang tidak biasa ini, karya yang dihasilkan lebih berfokus pada subjek itu sendiri daripada pada orang lain. Secara umum, teknik ini dapat diterapkan pada banyak objek berbeda di sekitar Anda. Ada banyak hal yang dapat Anda lakukan dengan teknik ini, termasuk potret, fotografi jalanan, dan fotografi lanskap. Namun, subjek ini lebih cocok untuk memotret buku, makanan, atau objek dengan bentuk datar. Bagi Anda yang menyukai teknik ini, sempurnakan dengan satu tripod dan remote control sebagai pengganti rana.
Bird Eye Level
Sesuai dengan namanya, Bird Eye Level adalah teknik untuk mengambil gambar dari sudut pandang burung yang sedang terbang. Oleh karena itu, proses menikung harus dilakukan lebih tinggi dari objek. Tapi apa perbedaan antara teknik ini dan high angle? Teknik high angle menempatkan posisi kamera di atas subjek. Sama seperti sudut lebar, mata burung juga menempatkan kamera di atas subjek, tetapi posisinya bahkan lebih tinggi. Biasanya, foto diambil dari lokasi di ketinggian yang cukup tinggi, seperti pohon, gedung, helikopter, atau pesawat. Bahkan di era digital, Anda dapat dengan mudah membuat foto burung menggunakan drone. Jika sudutnya tinggi, fokuslah pada satu subjek. Berbeda dengan mata burung di mana tutup kamera dapat menangkap gerakan berbagai subjek di bawah ini. Jangkauan yang lebih luas dari bingkai mata burung juga akan menghasilkan presentasi gambar yang lebih luas. Namun tidak sedetail wide angle. Umumnya, teknik ini digunakan untuk memotret lanskap, pemandangan kota, keramaian, atau bangunan tertentu. Sudut ini paling cocok untuk mendapatkan pemandangan lingkungan secara keseluruhan. Oleh karena itu, tidak jarang teknik ini digunakan untuk pengambilan film awal, pemantauan kondisi dan sejenisnya.
Frog View Angle
Frog View Angle adalah kebalikan dari pandangan bird eye level. Kasus teknis ini dilakukan dari perspektif subjek yang lebih rendah. Apa bedanya dengan teknik low angle? Sama dengan nama frog atau katak. Hasilnya, Anda akan memposisikan kamera setinggi mata atau memposisikannya hampir ke tanah. Untuk menghasilkan foto perspektif katak, tidak jarang fotografer berbaring atau berbaring di tanah. Ini akan memberi Anda tampilan yang berbeda dari biasanya. Karena Anda jarang melihat objek dari bawah. Teknik ini sering digunakan untuk menangkap subjek di sekitar Anda seperti binatang, manusia, lanskap langit dan sejenisnya. Jika Anda dapat menangkap subjek dengan presentasi yang tepat, foto Anda akan menciptakan kesan misteri. Jadi gunakan kamera dengan layar LCD yang fleksibel. Oleh karena itu, Anda tidak akan kesulitan melihat hasil bidikan Anda dari posisi yang relatif menyentuh ini.
Canted Angle
Anda biasanya dapat menggunakan sudut pandang ini, tetapi Anda tidak tahu namanya. Nama lain untuk Canted Angle adalah Jerman Angle atau oblique angle. Dimana pemilihan sudut pandang sengaja dimiringkan. Dengan teknik ini akan membuat gambar bersudut. Dengan demikian, cakrawala dalam gambar tidak akan sejajar dengan tepi bawah bingkai kamera. Teknik ini dapat digunakan dalam berbagai jenis fotografi seperti potret, landscap, fotografi jalanan, dan lainnya. Jika diterapkan pada dunia sinematografi, penonton akan diajak merasakan ketegangan atau ketegangan konflik yang intens dari sebuah adegan. Kemudian, untuk membuat gambar yang indah dengan teknik ini, Anda perlu mempertimbangkan beberapa hal. Yaitu sudut kemiringan, vertikalitas dan kedalaman bidang. Tetapi sama pentingnya untuk tidak menggunakan sudut yang berlebihan. Karena itu akan membuat foto tidak disukai.
Dan itulah beberapa macam angle foto yang dapat kita pelajari dan praktekkan. Dan bagi anda yang membutuhkan jasa fotografi professional, anda dapat menghubungi Fifteen Indonesia studio untuk para Fotografer profesional , kami menyediakan studio unik surabaya , studio foto surabaya , studio foto tradisional , studio foto murah , selain itu kami juga menyediakan jasa rental photo studio , rental photo studio surabaya , sekolah foto surabaya.
Drop us your contact below, and we will respond to you shortly.